Menurut kalian, kenapa langkah kaki mengkhianati isi hati? Jawaban untuk Marko sendiri, karena kenyataan di hidupnya tidak sesuai dengan ekspetasi yang selama ini ia inginkan.
Tujuan hidup dengan menikahi gadisnya, gagal total.
Dikalahkan dengan restu orang tua. Cukup membuat hubungan yang selama ini
dilaluinya dengan tulus, menjadi berantakan.
Satu bulan lagi gadisnya akan menikah, mendampingi
seorang lelaki yang kata 'mereka' sangatlah tegas dan dermawan. Marko tahu
bahwa dua alasan itu hanyalah 'topeng' dari alasan lainnya.
Gadisnya tidak mempunyai alasan lain untuk menolak,
dan akhirnya ia meninggalkannya sendiri dalam hubungan ketidakjelasan.
Dirinya berbohong, mengatakan bahwa ia diterima
studinya di luar negeri dan memilih menetap di sana. Kehidupannya sudah hancur,
bagaimana bisa ia bertindak seakan masalah gadisnya tengah ingin menikah adalah
hal yang sepele?
Namun ia berhasil pergi, mengalihkan semua masalah
pahit di pundaknya. Dirinya saat ini tiba di Negara Kanada, modal nekat yang selalu
terlampau nekat.
Dirinya butuh hiburan, dirinya butuh pelarian, tapi
akhirnya masih sama. Baru tiba di bandara saja ia langsung membuka pesan
terakhir dari gadisnya. Tetapi isi pesan terakhir yang dikirimkannya masih sama
dengan terakhir yang ia kirimkan.
Marko mendongak, meraup wajahnya frustasi. “Astaga,
gue gabisa.”
Racauannya dibagi dengan tangis, yang akhirnya
keluar setelah beberapa jam terakhir ia terus menolaknya. Ia memang bisa
memaafkannya, namun menerimanya? Tidak mungkin.
Suasana bandara ramai, orang-orang masih
berlalu-lalang di setiap jalannya. Langit pun masih terang, menunjukkan petang.
Hatinya juga masih terlalu sakit, rasa kesabarannya menyerah menerima semuanya,
tangisannya juga akhirnya menguar, mengalahkan kebisingan di lingkungan
sekitarnya.
Sampai pada detik selanjutnya, notifikasi dari telepon genggamnya berbunyi. Rasa penasarannya kembali memuncak—walaupun dengan sedikit kegusaran dalam dirinya, ia berhasil melihat dengan jelas, gadisnya mengirimkan pesan yang menjadi akhir dari segala rasa yang pernah ada sebelumnya.
#intanratu
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah visit di blog Intan, silahkan beri kritik dan saran dengan sopan.