picture from: https://www.google.co.id/search?q=perceraian&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjrmf-nw4jVAhUIN48KHUDHBcUQ_AUICigB&biw=1366&bih=613#imgdii=3nbb6rcZt1kE3M:&imgrc=Cb1uPDHE8kylCM: |
Apa itu perceraian?
Perceraian adalah
berakhirnya suatu pernikahan. Saat kedua
pasangan tak ingin melanjutkan kehidupan pernikahannya, mereka bisa meminta pemerintah untuk dipisahkan. Selama
perceraian, pasangan tersebut harus memutuskan bagaimana membagi harta mereka yang diperoleh selama
pernikahan seperti rumah, mobil, perabotan atau kontrak), dan bagaimana mereka menerima biaya dan kewajiban merawat anak-anak mereka. Banyak negara yang memiliki hukum dan aturan tentang perceraian, dan pasangan
itu dapat menyelesaikannya ke pengadilan.
Penyebab perceraian
Faktor penyebab perceraian antara lain adalah sebagai berikut:
Penyebab perceraian
Faktor penyebab perceraian antara lain adalah sebagai berikut:
· Ketidakharmonisan
dalam rumah tangga
Alasan tersebut di atas adalah alasan yang paling
kerap dikemukakan oleh pasangan suami – istri yang akan bercerai.
Ketidakharmonisan bisa disebabkan oleh berbagai hal antara lain, krisis
keuangan, krisis akhlak, dan adanya orang ketiga. Dengan kata lain, istilah
keharmonisan adalah terlalu umum sehingga memerlukan perincian yang lebih
mendetail.
· Krisis
moral dan akhlak
Selain ketidakharmonisan dalam rumah tangga,
perceraian juga sering memperoleh landasan berupa krisis moral dan akhlak, yang
dapat dilalaikannya tanggung jawab baik oleh suami ataupun istri, poligami yang
tidak sehat, penganiayaan, pelecehan dan keburukan perilaku lainnya yang
dilakukan baik oleh suami ataupun istri, misal mabuk, berzinah, terlibat tindak
kriminal, bahkan utang piutang.
· Perzinaan
Di samping itu, masalah lain yang dapat mengakibatkan
terjadinya perceraian adalah perzinaan, yaitu hubungan seksual di luar nikah
yang dilakukan baik oleh suami maupun istri.
· Pernikahan
tanpa cinta
Alasan lainnya yang kerap dikemukakan oleh suami dan
istri, untuk mengakhiri sebuah perkawinan adalah bahwa perkawinan mereka telah
berlangsung tanpa dilandasi adanya cinta. Untuk mengatasi kesulitan akibat
sebuah pernikahan tanpa cinta, pasangan harus merefleksi diri untuk memahami
masalah sebenarnya, juga harus berupaya untuk mencoba menciptakan kerjasama
dalam menghasilkan keputusan yang terbaik.
· Adanya
masalah-masalah dalam perkawinan
Dalam sebuah perkawinan pasti tidak akan lepas dari
yang namanya masalah. Masalah dalam perkawinan itu merupakan suatu hal yang
biasa, tapi percekcokan yang berlarut-larut dan tidak dapat didamaikan lagi
secara otomatis akan disusul dengan pisah ranjang seperti adanya perselingkuhan
antara suami istri. Langkah pertama dalam menanggulangi sebuah masalah
perkawinan adalah :
1. Adanya
keterbukaan antara suami–istri
2. Berusaha
untuk menghargai pasangan
3. Jika
dalam keluarga ada masalah, sebaiknya diselesaikan secara baik-baik
4. Saling
menyayangi antara pasangan
Dampak
Perceraian sering menimbulkan tekanan batin bagi
tiap pasangan tersebut. Anak-anak yang terlahir dari pernikahan mereka juga
bisa merasakan sedih bila orangtua merekabercerai.
Namun, banyak sumber daya yang bisa membantu orang yang bercerai, seperti keluarga
besar, teman-teman, terapi, konsultan, buku, dan DVD.
Pesan dari saya,
sebelum memutuskan untuk menikah, pikir kembali kedepannya akan seperti apa.
Jikalau dirasa belum siap untuk menikah, lebih baik jangan dulu atau tunggu
beberapa tahun lagi hingga mantap dan berpikiran dewasa sebelum saat pernikahan
sudah terjadi namun kedua pasangan belum siap maka perceraian tidak dapat
dihindari meskipun berawal dari masalah sepele. Apalagi jika sudah memiliki
anak, nantinya sang anak akan mengalami atau merasakan suatu perasaan dimana
dia berbeda dengan anak yang lain. Saya tidak akan mengambil contoh jauh-jauh,
saya cukup berkaca pada diri sendiri.
*)based on true story
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah visit di blog Intan, silahkan beri kritik dan saran dengan sopan.